Logo merupakan salah satu hal utama yang harus dibuat jika kamu ingin menciptakan suatu produk. Membuat logo bukan sekedar menggambar, tapi ada proses panjang di baliknya. Lalu, apa yang menyebabkan pembuatan logo itu mahal? Simak ulasannya di sini ya!
Logo adalah suatu gambar atau sekedar sketsa dengan arti tertentu, dan mewakili suatu arti dari perusahaan, daerah, organisasi, produk, negara, lembaga, dan hal lainnya membutuhkan sesuatu yang singkat dan mudah di ingat sebagai pengganti dari nama sebenarnya. Logo bagi sebuah perusahaan atau merek memang tak ubahnya identitas agar mudah dikenali oleh target pasar, terutama konsumen loyal.
Sebuah logo wajib mempunyai filosofi dan kerangka dasar yang berupa konsep dengan tujuan melahirkan sifat yang berdiri sendiri atau mandiri. Sebuah logo memiliki ciri khas seperti warna dan bentuk logo tersebut. Sebuah logo dapat memakai elemen apa saja, seperti tulisan, logogram, gambar, ilustrasi dan lain-lain. Sebuah logo adalah simbol atau elemen gambar pada identitas visual.
Setiap kali memasuki sebuah toko sepatu, tentu bukan perkara sulit bagi kita untuk bisa mengidentifikasi yang mana produk Nike, Adidas, Puma, Converse, atau Vans di antara barisan sepatu yang dipajang. Tentu saja yang membantu kita dapat mengenali dari produk mana sepatu itu berasal berkat logo yang terpampang. Lalu, apa sebenarnya yang membuat logo itu mahal? Simak ulasannya berikut ini ya!
Mengapa Pembuatan Logo Mahal?
1. Proses Pengumpulan Data dari Klien dan Sumber Lain

Why is it more important to meet client needs than our colleagues’? (nishepatel.com)
Pembuat logo harus benar-benar menyimak dan mencatat permintaan bentuk logo dari klien. Kemudian ditambah dengan mencari beberapa referensi untuk data tambahan seperti sejarah dari perusahaan, sistemnya, produknya, atau bahkan pesaingnya.
Terkadang pembuat logo mencari banyak sekali referensi untuk menemukan simbol yang pas untuk merepresentasikan ke dalam sebuah logo. Hal ini disesuaikan dengan produk apa yang hendak dijual atau perusahaan apa yang hendak didirikan.
Baca juga: Tips Agar Pekerjaan Full Time Dan Freelance Tetap Seimbang
2. Karena Pengalaman
Setiap pembuat logo atau desainer grafis pasti memiliki tingkat pengalaman yang berbeda-beda, begitu pula jam terbangnya sebagai seorang desainer. Semakin tinggi pengalamannya, maka semakin besar biaya yang kita keluarkan apabila kita ingin menggunakan jasa desainer tersebut.
Dan sebaliknya, semakin rendah pengalamannya, maka semakin sedikit biaya yang kita keluarkan apabila kita ingin menggunakan jasa desainer tersebut.
Jadi keputusan ada ditanganmu, apakah kamu memperlakukan, memposisikan dan menjalankan perusahaan yang hendak kamu dirikan seperti barang berharga atau tidak. Jika kamu menilai rendah perusahaan yang dikelola, maka cukup gunakan jasa desainer logo dengan tingkat pengalaman yang rendah.
Namun, apabila kamu menilai tinggi perusahaan yang dikelola, maka gunakan jasa desainer logo dengan tingkat pengalaman yang tinggi. Karena kamu yang lebih tahu nilai perusahaanmu.
3. Diperlukan Riset yang Mendalam
Tidak semua proses desain logo diawali dengan riset atau penelitian, karena setiap pengguna jasa pasti punya pemikiran dan keputusan berbeda. Apapun metodenya, riset itu butuh biaya, apalagi jika dilakukan di beberapa kota atau bahkan di beberapa negara, biayanya bisa semakin besar. Karena melibatkan banyak orang dan membutuhkan banyak energi, menguras pikiran, dan waktu yang lama pula. Padahal itu baru hanya risetnya saja, belum sampai tahap ke pembuatan desain logonya.
Riset sangat penting dilakukan dalam pembuatan sebuah logo. Ibaratnya, jika kamu serius ingin membuat sebuah logo yang bagus dan memiliki arti yang mendalam, tentu proses riset atau penelitiannya itu dilakukan secara mendalam dan lintas disiplin ilmu. Selain itu, butuh biaya yang besar dan waktu yang lama. Kalau ingin waktunya dipercepat, tentu harus melibatkan lebih banyak orang, dan ujung-ujungnya biayanya semakin besar.
Baca juga: Fakta-Fakta Yang Harus Kita Ketahui Tentang Mahasiswa Kedokteran
4. Proses Mendesain di Sketsa Kasar

Desain Grafis (www.yuksinau.id)
Setelah mendapat ide, pembuatan logo selanjutnya adalah penuangan ide di kertas atau buku sketsa berupa sketsa kasar. Biasanya pembuat logo akan menggambar beberapa alternatif logo, atau logo dengan model yang sama namun ketebalan, lekukan, patahan yang berbeda. Kemudian gambar tersebut akan diberi keterangan seperti di sebelah manakah yang nantinya lebih tebal, lebih pudar dan lain sebagainya.
5. Konsultasi Pada Klien
Wajib hukumnya bagi pembuat logo untuk selalu berkomunikasi dan mengkonsultasikan logonya, baik yang masih sketsa kasar, atau yang sudah jadi kepada klien. Hal ini untuk meminimalisir kesalahan dalam pembuatannya. Si pembuat logo juga akan menjelaskan perbagian dari logo akan dibuat seperti apa, warna apa, dan filosofinya pula.
6. Proses Pengerjaan yang Memerlukan Software Khusus Desain
Proses selanjutnya adalah proses pengerjaan di komputer. Sekarang sudah banyak aplikasi desain yang akan membantu para pembuat logo untuk mengerjakan logonya. Di tahap inilah yang biasanya memakan waktu lama karena dibutuhkan kecermatan, ketelitian, dan ketekunan. Mereka harus berkonsentrasi untuk membuat percampuran warna, proposi bentuk, ketajaman logo dan lainnya.
7. Revisi dari Klien

Finance On Fridays: Effective Client Presentations (advisornews.com)
Jika klien puas dengan hasil jadi dari logo yang dibuat, maka logo tersebut bisa langsung diserahkan dan digunakan. Namun, apabila klien menghendaki untuk sedikit perbaikan di sana sini, maka para pembuat logo atau desainer harus mengoreksi kembali dan mengganti perbagian atau bahkan keseluruhan bagian logo. Kalau ditolak, bagimana? Artinya kamu terpaksa mulai cari ide lagi.
Baca juga: Mengalami 7 Hal Ini? Tandanya Kamu Butuh Cari Pekerjaan Baru
Nah, Sobat itu dia beberapa alasan mengapa pembuatan sebuah logo sangat mahal. Bukan sekedar karena faktor cara pembuatan yang susah dan tenaga kerja yang jarang berkapasitas untuk membuat logo yang baik, namun juga karena faktor kegunaan logo bagi perusahaan yang membuatnya lebih baik dan dikenal di kalangan masyarakat.